Rizky ramadhan_202146500855_R4K .Tugas 2 : Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta

 Ujian Terbuka Promosi Doktoral Pandu Pramudita.


" Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta "





Video youtube dari ISI Surakarta Official yang berjudul Live Pascasarjana ISI Surakarta (Ujian Terbuka Promosi Doktor Pandu Pramadita).Dalam video tersebut membahas tentang pengkajian seni dengan judul Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta oleh mahasiswa program studi seni program Doktor atas nama Pandu Pramudita. latar belakang yang beliau sampaikan yaitu tentang kesenia wayang kulit tidak hanya memiliki nilai adi luhung pada aspek bentuknya. beliau menegaskan bahwa perubahan bentuk figur kayon ini sudah mengalami banyak perubahan seiring berjalannya waktu. kemunculan figur kayon pada tahun 1552 masehi tepatnya pada 1443 saja yang berbunyi geni dadi sucining jagat yang di ciptakan oleh sunan kalijaga. setelah itu, muncul bentuk baru yang di ciptakan oleh Sri susunan Pakubuwono II dengan sengkalan mamat gapura lima pada tahun 1659 jawa atau petepatan tahun 1739 Masehi. Dalam pendekatan seni rupa, inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk yang dlihat dari aspek bidang dan isinya, menggunakan teori Ikonografi. beliau juga menggunakan  pendekatan sosiologi dengan menggunakan teori Dialektika yang mengatakan bahwa, inovasi bentuk figur kayon terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara Dialektis oleh seniman wayang dari pengalamanya terhadap bentuk - bentuk figur kayon sebelumnya. kemudian beliau juga menggunakan pendekatan Antropologi dan teori utama yakni estetika jawa dengan teori pendukung simbol, estetika paradoks. 





Metode penelitian menggunakan fenomenologi dengan fokus pada material figur kayon gaya surakarta yang didukung data oral atau wawancara dari informasi penelitian.  Tema pertama pada bentuk figur kayon bahwa terdapat ragam bentuk figur kayon yang dilihat dari 5 aspek:


Ukuran, dimana tinggi sekitar 75-99 cm dan lebar 38-59 cm.

 Bidang, ada 2 hal, Raut dimana ada 3 bentuk, wengku, bedhahan, kadiwengku. dan Struktur bidang, ada 3 tataran, pucukan, cembung dan kecembung yaitu genuan dan lengkeh, pelemahan bidang datar.

Ragam Isian, dari 25 figur kayon yang dikumpulkan ada 97 ragam isian yang terdiri dari yang pertama tumbuhan ada 20 jenis atau bentuk, hewan 43 jenis, makhluk mitologi 6 jenis, benda alam 11 jenis, buatan 13 jenis, simbol 4 jenis.

Ragam Tatahan ada 14 ragam tatahan yang terdiri dari bubukan, tratasan, untu walang, bubukan iring, mas-masan gubahan, srunen, inten-intenan, sekar katu, patran, seritan, sembuliyan, pipil, dan susruk.

Ragam Sunggingan ada dua hal yang perlu disoroti yang pertama adalah tentang bagaimana teknik dari sunggingan dan yang kedua adalah ragam sunggingan yang ada didepan dan dibelakang. Sunggingan depan ada sorotan, gemblegan, padang bulan. Sunginggan belakang sunggingan api dan air

Teori


Beliau menjelaskan bahwa menggunakan teori Golden Ratio untuk membuat bidang ideal dengan perbandingan 2:1 dan 5:3 dan juga perbandingan 11:6 dan 13:7 untuk diujikan menggunakan gambar teknik. sedangkan gambar teknik terbagi menjadi 3 tahap, yaitu : Sistem grid dasar, sistem bidang dasar dan tata letak. 


Bentuk figur kayon memiliki 3 struktur 


1. Pucukan yang berbentuk kerucut

2. Genukan yang menuju langka cembung 

3. Palemahan yang berbentuk bidang datar 


Komposisi isian kayon 


1. Bagian pucuknya terdiri dari pohon hayat 

2. Hewan terbang

3. Hewan bergelantungan

4. Hewan merangkak

5. Makhluk mitologis 


Warna


Bagian warna yang harus ada pada kayon yaitu : hitam, merah, kuning, dan putih.


Inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki estetikanya yang di sebut dengan wanda kayon.  


terdapat 2 bentuk pengalama estetis : 


Pengalaman estetis dalam bentuk citra fisik (persepsi bentuk figur) 

Pengalaman estetis dalam bentuk rasa ( keistimewaan bentuk ) 

Dalam objektibasi ada 2 proses : 

Proses kreatif ( adaptasi revitalisasi dan reinterpretasi ) 

Pengalaman artistik ( sketsa konsep dan Teknik ) 

Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta terjadi karena senian mengalami pengalaman estetis dan pengalaman artistik sehingga memunculkan dialektika bentuk figur kayon. 

Pada nilai filosofis bentuk ada 3 : 


Mokakrosmos : memiliki nilai filosofis tentang jagat ageng dari unsurnya, triloka yang dilihat dari struktur bidangnya.


Mikrosmos : zakat alit dilihat dari unsurnya, karep adalah konsep figur.


Metakosmos : dilihat dari pola, yaitu : sangkan paraning dumandi dan memayu hayuning bawana.


Nilai filosofi pada bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta merupakan pandangan manusia terhadap dunia yang disebut dengan kosmologi, yang terdiri dari 3 bentuk, yaitu : makrokosmos, mikrosmos, dan metakosmos.


Kesimpulan yang dapat di ambil dari menganalisis video di kanal youtube ISI Surakarta " Ujian Terbuka Promosi Doktoral Pandu Pramudita "., bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya Surakarta merupakan suatu pandangan hidup manusia terhadap dunia, yang pada akhirnya memunculkan ragam bentuk figur yang memiliki nilai estetika, karena seniman mengalami pengalaman estetika sehingga muncul dialeka bentuk figur kayon.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 3 literature review pada objek desain

Tugas kajian / analisis mitos pada film zootopia

Tugas abstrak _ Rizky ramadhan _ 202146500855_r4k